KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
berkat rahmat dan hidayahNya-lah sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Seni
Budaya ini demi memenuhi tuntutan Sekolah.
Kami menyadari bahwa hingga akhir penyusunan Makalah ini tidak lepas dari
berbagai hambatan dan tantangan, namun itu semua dapat teratasi dengan
ketabahan, ketekunan, kesabaran dan kerja keras serta bimbingan dan petunjuk
dari berbagai pihak. Sehingga kami merasa bersyukur dan tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada para
Guru pembimbing kami, serta teman-teman yang ikut memberikan sumbangsihnya demi
menyelesaikan Makalah ini.
Akhirnya kami menyadari
bahwa, Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan
kritikan dan saran dari segala pihak dalam penyempurnaan berikutnya..
Semoga Allah senantiasa
memberikan rahmat-Nya
untuk kita semua.
Amin.
MAKASSAR, 3 November 2016
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Apa pengertian musik
klasik? Seperti apa komposisinya? Aliran musik ini sering disalah artikan
oleh sebagian orang yang tergolong awam. Mereka mengartikan musik klasik
identik dengan orkestra dengan berbagai macam alat musik akustik. Dalam
pengertian aslinya, musik klasik adalah musik yang lahir dari budaya Eropa
sekitar tahun 1750-1825. Pengertian lain dari musik ini adalah musik dengan
keindahan intelektual yang tinggi dari semua jaman. Keindahan intelektual
adalah keindahan yang berasal dari tingkat kesulitan permainan musik yang
tinggi. Artinya, musik klasik memiliki tingkat kesulitan tinggi dari segi
harmoni, melodi, atau aspek komposisi musiknya.
Musisi yang berani
memainkan musik klasik adalah orang yang sudah mahir atau ahli memainkan alat
musik tersebut. Selain itu, musik klasik identik juga dengan notasi balok.
Setiap lagu klasik ditulis menggunakan notasi balok yang panjang. Hal ini
terkesan sangat menyulitkan bagi orang awam. Musik klasik juga menuntut setiap
musisinya, baik itu pemain musiknya maupun penyanyinya untuk menggunakan teknik
yang benar. Sebagai contoh, untuk menyanyikan lagu-lagu klasik atau seriosa,
penyanyi harus menguasai terlebih dahulu semua teknik vokal. Hal ini disebabkan oleh tingkat kesulitan lagu seriosa
yang tinggi. Demikian juga dengan alat musik. Untuk memainkan musik klasik,
pemainnya harus menguasai teknik bermain yang benar.
Yang
tergolong musik klasik adalah lagu atau simfoni, atau instrumentalia yang
diciptakan oleh para musisi pada zaman klasik yaitu pada tahun 1750-1825.
Misalnya ‘Piano Concerto in B, Major’ karya Ludwig Louis Van Beethoven (1795).
Begitu pula karya simfono, serenada, minuet dan lain-lain. Walaupun karya-karya
klasik tersebut dibawakan oleh orkestra, band, atau kelompok musik tertentu,
asalkan dapat memainkan karya musik klasik sesuai dengan teksnya, berarti
kelompok musik tersebut membawakan lagu klasik. Dari keterangan tersebut dapat
kita simpulkan bahwa belum tentu sebuah pertunjukan orkestra membawakan musik
klasik. Bisa saja mereka membawakan lagu jazz, pop, ataupun jenis musik lainnya.
Maksud dan Tujuan
Maksud
dan tujuan pembuatan makalah ini ialah untuk mengetahui lebih dalam tentang
music yang ada di dunia ini, khususnya music jazz. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas yang diberikan oleh guru bidang study.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Musik klasik
Musik
klasik merupakan istilah luas yang biasanya mengarah pada musik
yang dibuat di atau berakar dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musik orkestra,
mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21.
Musik
klasik Eropa
dibedakan dari bentuk musik non-Eropa dan musik populer
terutama oleh sistem notasi musiknya,
yang sudah digunakan sejak sekitar abad ke-16.Notasi musik barat digunakan oleh
komponis untuk memberi petunjuk kepada pembawa musik mengenai tinggi nada,
kecepatan, metrum,
ritme individual, dan pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini membatasi
adanya praktik-praktik seperti improvisasi dan ornamentasi ad libitum
yang sering didengar pada musik non-Eropa (bandingkan dengan musik klasik India dan musik tradisional Jepang) maupun musik populer.
Sejak
abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok dan Mesir ada musik yang
mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon,
berkembanglah musik Hibrani yang dikemudian hari berkembang menjadi musik
Gereja.
Musik
itu kemudian disenangi oleh masyarakat, karena adanya pemain-pemain musik yang
mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada upacara Gereja. Musik itu
tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan musik instrumental
maju dengan pesat setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola
dan cello. Kemudian timbulah alat musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman,
Prancis, Italia, dan Rusia. Dalam abad ke 19, rasa kebangsaan mulai bangun dan
berkembang. Oleh karena itu perkembangan musik pecah menurut kebangsaannya
masing-masing, meskipun pada permulaannya sama-sama bergaya Romantik. Musik
menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah mempunyai
terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. Mulai abad 20, Prancis
menjadi pelopor dengan musik Impresionistis yang segera diganti dengan musik
Ekspresionistis.
B. Sejarah Perkembangan Musik Klasik
Sejarah musik klasik barat, dari zaman Yunani hingga abad 20.
Era Musik klasik :
1. Musik Era Yunani
Sejarah musik
dipercaya dimulai dari masa lalu dan dipelopori oleh musik Asia, musik Persia,
musik india, musik yahudi, musik romawi, musik Mesopotamia, musik mesir, musik
islam, dan juga musik yunani. Namun, dari semua musik tersebut, musik era
yunani adalah musik yang terbaik dan yang paling terkenal
diantara yang lain. Literasi musik dari Yunani sangatlah mempengaruhi
perkembangan musik di seluruh dunia. Di masa setelah Yunani kuno, teori musik
dari Yunani mempelopori adanya musik keagamaan di dunia barat dan juga
musik-musik klasik.
Seperti
sejarah Yunani yang penuh dengan kejayaan dibidang penemuan dan juga peradaban
rakyatnya, musik juga berkembang dengan baik. Di Yunani pada masa lampau, musik
digunakan untuk hiburan, perayaan rakyat, dan juga kegiatan kegamaan. Musik
sangatlah penting untuk peradaban masyarakat Yunani. Bahkan, pada masa Yunani
kuno, musik adalah sebuah mata pelajaran wajib dimana para pria Yunani kuno
sudah diajarkan tentang musik sejak usia 6 tahun.
Di musik era
Yunani kuno, alat musik yang dimainkan oleh masyarakat Yunani sangatlah menarik
untuk ukuran jaman tersebut. Salah satu alat musik yang sangat terkenal adalah
aulos yang terbuat dari dua buah alang-alang. Lalu juga ada alat musik petik
yang dinamakan lyre. Namun juga ada jenis khusus dan special dari lyre yang dinamakan
kithara. Alat-alat musik dari era Yunani kuno, kedepannya menjadi cikal bakal
dari alat musik modern. Salah satu contohnya, Lyre kedepannya menjadi cikal
bakal dari kecapi.
Contoh nyata
dari musik era Yunani adalah musik rakyat yang terbagi menjadi lagu acritik dan
lagu klephtic. Musik akritic berasal dari Akrites, seorang penjaga perbatasan
dari kerajaan byzantine. Sedangkan perkembangan dari musik klephtic dimulai
setelah berakhirnya era kerajaan byzantine. Musik klephtic berkembang sesaat
sebelum revolusi Yunani. Musik ini dikembangkan oleh Kleftes, pasukan yang
bertarung melawan kerajaan ottoman. Pada dasarnya, musik klephtic bersifat
monophonic dan tidak menggunakan harmoni sama sekali.
Masih banyak
lagi musik dari era Yunani yang sangat terkenal. Sebut saja palea dhimotika
yang dimainkan dengan kleftiko. Lalu ada nisiotika yang merupakan lagu rakyat
dari Pulau Aegean. Salah satu lagu terkenal dari Nisiotika adalah ikariotiko
traghoudhi atau lebih terkenal dengan nama lagu dari Ikaria. Lalu juga ada
musik dari Pulau Kreta yang masih termasuk wilayah Yunani. Banyak sekali pemain
lyra berbakat dari Kreta. Sebut saja Nokos Xylouris, Antoniss Xylouris,
Thanassis Skordalos, dan Kostas Moundakis. Salah satu lagu terkenal dari Kreta
adalah tabachaniotika yang merupakan cikal bakal dari rebetiko, musik dari
café-aman yang merupakan musik gabungan dari Yunani dan musik timur. Hal ini
berkat beberapa warga Kreta yang berasal dari kawasan Asia.
2. Musik Abad Pertengahan
Musik abad
pertengahan dimulai dari jatuhnya kerajaan Romawi dan berakhir di sekitar
pertengahan abad ke 15. Akhir dari musik diperkirakan sekitar tahun 1400,
bersamaan dengan dimulainya musik era renaissance. Namun, pada era pertengahan,
mahalnya harga kertas kulit dan juga banyaknya waktu yang diperlukan untuk
menulis hal tersebut, pembuatan manuskrip musik menjadi sangat mahal. Karena
mahalnya biaya yang diperlukan, hanya beberapa pihak tertentu saja yang bisa
menulis manuskrip, apalagi hanya untuk sebuah musik. Hanya gereja dan institusi
gereja seperti monastery. Musik-musik sekuler dan musik pengorbanan juga
diciptakan oleh gereja. Notasi pada awal era pertengahan tidak mempunyai rhythm
yang khusus. Musik yang ada di era tersebut adalah musik-musik yang monophonic
dan homorhythmic.
Instrumen-instrumen
musik pada era pertengahan masih ada beberapa yang eksis hingga sekarang,
meskipun telah berubah bentuk. Contohnya, kalau flute pada era modern terbuat
dari perak atau logam yang lain, maka pada era pertengahan terbuat dari kayu.
Flute pada saat itu bisa ditiup dari samping maupun dari ujung. Lalu juga ada
instrumen recorder yang masih mempertahankan bentuknya hingga sekarang. Pada
era pertengahan, recorder bernama gemshorn. Alat musik gemshorn ini berbentuk
recorder dimana banyak lubang untuk jari tangan kita didepannya, meskipun
sebenarnya gemshorn masih termasuk keluarga ocarina. Selain itu, masih ada alat
musik yang merupakan cikal bakal dari flute modern. Alat musik itu adalah pan
flute. Pada era pertengahan, pan flute sangat popular dan berasal dari
Hellenic. Alat musik ini diciptakan dari kayu dan diproduksi dalam ukuran
berbeda untuk menciptakan nada-nada yang berbeda pula.
Musik
sangatlah berkembang pada era pertengahan ini. Banyak sekolah-sekolah khusus
musik mulai dibangun. Contohnya adalah sekolah polyphony, Notre Dame School
yang sangat terkenal dari tahun 1150 hingga 1250. Sekolah Notre Dame ini sangat
terkenal akan keberhasilannya dalam arsitektur gothic dimana pusat dari
kegiatannya adalah gereja Notre Dame. Musik pada era ini juga disebut sebagai
Parisian school atau Parisian organum. Hal tersebut adalah cikal bakal dari ars
antiqua yang sangat terkenal. Era ini terkenal dengan notasi ritmik pertama
yang muncul di dunia musik barat. Notasi ritmik juga bisa disebut dengan mode
ritmik. Manuskrip musik yang masih ada dari era ini adalah Codex Montpellier,
Codex Bamberg, dan El Codex musikal de Las Huelgas.
Pada sejarah
musik era pertengahan juga tercatat banyak musisi dan composer yang sangat
terkenal. Para composer tersebut adalah Leonin, Perotin, Adam de St. Victor, W.
de Wycombe, dan juga Petrus de Cruce yang nama aslinya adalah Pierre de la
Croix. Petrus diakui karena berinovasi dengan menulis lebih dari 3 semibreves
untuk menyamai panjang dari breve.
3. Musik Era Renaissance
Musik era
renaissance adalah musik diantara tahun 1400 sampai tahun 1600. Musik pada era
ini disebut-sebut sebagai era yang sangat lemah dalam sejarah musik. Di era
renaissance, vocal range dalam musik meningkat tajam. Hal ini menyebabkan
kontras yang cukup besar dalam dunia musik. Karakteristik musik era renaissance
adalah modal, yang juga merupakan lawan dari tonal. Namun, pada akhir era
Renaissance, modal mulai tidak digunakan karena penggunaan root motions ke 5.
Pada akhir era renaissance, modal pun berkembang menjadi tonal.
Genre musik
pada era ini sangatlah bervariasi. Genre yang sangat terkenal adalah mass,
motet, madrigal spirituale, dan juga laude. Musik sekuler juga memainkan lagu
dari satu ataupun banyak suara seperti frottola, chanson, dan madrigal. Genre
musik vocal sekuler adalah madrigal, frottola, caccia, chanson, rondeau,
virelai, begerette, ballade, musque mesuree, canzonetta, villancico,
villanelle, villotta, dan juga lute song. Selain itu, masih ada juga
genre-genre seperti toccata, prelude, ricercar, canzone, intabulation, basse
dance, pavane, galliard, allemande, dan courante yang membuat musik era
renaissance menjadi lebih semarak dan meriah. Pada akhir era renaissance, juga
terdapat banyak lagu opera seperti monody, madrigal comedy, dan juga intermedio. .
Instrumen
musik yang digunakan pada era ini sangatlah bervariasi dan beberapa masih
dipakai hingga saat ini. Secara garis besar, instrument musik pada era
renaissance dapat dibagi menjadi brass, strings, perkusi, dan woodwind.
Instrumen brass yang terkenal adalah slide trumpet, cornett, trumpet, dan
sackbut. Alat musik string yang terkenal adalah viol, lyre, irish harp, dan
hurdy gurdy. Alat musik perkusi yang terkenal adalah tamborin dan jew’s harp,
yang sangat terkenal untuk melamar kekasih mereka pada era renaissance. Lalu
alat musik woodwind atau alat musik tiup dari kayu yang terkenal adalah shawm,
read pipe, hornpipe, bagpipe, panpipe, transverse flute, dan recorder. Bahkan
recorder masih diajarkan di sekolah dasar hingga saat ini. .
Era
renaissance juga melahirkan composer-composer kenamaan eropa. Pada masa awal
renaissance, ada composer ternama seperti Leonel Power, John Durstable, Giles
Binchois, dan Guillaume Dufay. Nama-nama seperti Pierre de La Rue, Antoine de
Fevin, Antonius Divitis, dan Cipriano de Rore dapat anda temukan di masa
pertengahan renaissance. Lalu masih ada juga nama Johannes de Fossa, William
Byrd, Tomas Luis de Victoria, Philippe Rogier, dan Carlo Gesualdo yang Berjaya
di akhir era renaissance. Masih banyak lagi composer-composer kenamaan yang
membuat era renaissance yang meskipun dikenal kurang produktif, namun berhasil
membuat era tersebut menjadi awal dari musik modern yang sangat terkenal.
Musik-musik era renaissance meskipun sangat kurang dalam hal kuantitasnya,
namun sangat bagus dalam hal kualitasnya.
4. Musik Era Baroque
Musik era
baroque dimulai pada tahun 1600 dan berakhir pada tahun 1750. Ini adalah era
dimana musik klasik eropa sangat Berjaya. Arti dari baroque sendiri adalah
mutiara yang tidak berbentuk. Arti ini juga menggambarkan arsitektur musik pada
era ini yang sangat abstrak. Dominasi dari musik klasik dalam era ini
menyebabkan era baroque juga disebut sebagai era musik klasik eropa. Para
composer terbaik dari dunia musik klasik eropa sangat berjaya di era ini. Sebut
saja Claudio Monteverdi, Antonio Vivaldi, George Frideric Handel, Arcangelo
Corelli, dan sang maestro musik klasik, Johann Sebastian Bach.
Era musik
baroque dilihat sebagai era perkembangan fungsi tonal. Sangat banyak composer
dan pemain musik yang berkejasama untuk memajukan musik. Mereka membuat
perubahan di notasi musik dan juga menciptakan cara baru dalam memainkan
instrument musik. Era musik baroque juga merupakan tonggak dari terciptanya dan
diakuinya musik dalam opera. Banyak sekali teknik musik dan konsep musik dari
era baroque masih dipakai hingga saat ini. Kebanyakan dari alat musik klasik
seperti biola, dimainkan dengan sangat baik di era ini.
Gaya musik
baroque sangatlah terkenal hingga sekarang. Sebut saja Darmstadt overtures dari
Jerman, overtura dari Prancis , allemande dengan tempo sedang, courante dari
Prancis, sarabande yang mempunyai beat antara 40 dan 66 per menit, dan gigue
dari Inggris yang bisa dimulai dari segala beat. Lalu masih ada gavotte yang
dimainkan dengan 4/4 dan selalu dimulai pada beat ke 3 dalam tangga musik.
Gavotte biasanya dimainkan dengan tempo sedang, namun terkadang ada beberapa
composer dan pemain yang lebih suka memainkannya dengan cepat.
Selain itu, masih ada bourre yang
mirip dengan gavotte. Namun, bourre dimainkan dengan 2/2 dan dimulai pada half
yang kedua pada beat akhir di tangga nada. Hal ini dapat menciptakan perbedaan
yang unik dalam musiknya. Biasanya bourre dimainkan di tempo sedang. Namun
composer kenaman seperti George Frideric Handel memainkan bourre dengan tempo
yang jauh lebih cepat.
Lalu, ada
minuet yang merupakan baroque dances yang paling terkenal di triple meter.
Minuet dimainkan di tempo sedang dan dapat dimulai di beat manapun dalam tangga
nada. Kemudian, masih ada passepied yang sangat cepat dan sering dimainkan oleh
George Frideric Handel dan Johann Sebastian Bach. Terakhir, ada rigaudon yang
dimainkan di duple meter. Rigaudon diciptakan di Prancis tepatnya di Provence.
Lagu-lagu
instrumental dari era baroque juga sangat banyak. Kita bisa menemukan concerto
grosso, fugue, suite, sonata, partita, canzone dan sinfonia. Masih ada juga
jenis instrumental seperti fantasia, ricercar, toccata, prelude, chaconne,
passacaglia, chorale prelude, dan stylus fantasticus. Jenis musik instrumental
dari era baroque terus dimainkan hingga sekarang.
5. Musik Era Klasik
Musik era
klasik dimulai dari tahun 1750 hingga tahun 1820. Era musik klasik terletak
diantara era baroque dan era romantik. Banyak sekali composer-composer terhebat
yang pernah ada di dunia musik hidup di era klasik. Sebut saja Joseph Haydn,
Wolfgang Amadeus Mozart, dan Ludwig van Beethoven. Lalu masih ada Luigi
Boccherini, Muzio Clementi, Carl Phillipp Emanuel Bach, Johann Ladislaus
Dussek, dan Cristoph Willibald Gluck.
Pada masa
transisi antara musik klasik dan romantic juga melahirkan banyak sekali
composer kelas dunia. Nama-nama seperti Franz Schubert, Johann Nepomuk Hummel,
Carl Maria von Webber, dan Luigi Cherubini. Bahkan Ludwig van Beethoven juga
berkarir di era ini. Era musik klasik juga sering disebut sebagai era musik
klasik Viennese atau wiener klassik dalam bahasa jerman. Hal tersebut terjadi
karena banyak sekali composer yang berkarya di Vienna dan membentuk Viennese
School. Para composer-composer yang bekerja di Vienna tersebut antara lain
adalah Wolfgang Amadeus Mozart, Joseph Haydn, Ludwig van Beethoven, dan Franz
Schubert.
Karakteristik
musik dari era klasik adalah homophonic yang melodinya diatas iringan chord.
Banyak sekali musik yang sangat indah dalam bentuk, proporsi, keseimbangan,
moderasi, dan juga kontrolnya. Musik di era ini juga terkenal sangat indah dan
elegan dengan ekspresi dan struktur musik yang dikerjakan dengan sangat
sempurna.
Bila
dibandingkan dengan musik era baroque, musik era klasik lebih ringan, lebih
mudah dan tidak membingungkan, serta mempunya tekstur yang jauh lebih jelas. Melodi yang dimainkan di era ini biasnaya
lebih pendek dari era baroque. Ukuran dari orchestra sangat berkembang baik
dalam kuantitas maupun kualitas. Lalu instrument harpsichord yang sudah tidak
digunakan lagi dan digantikan oleh Piano. Pada era klasik ini, piano dimainkan
dengan ditemani oleh Alberti bass dan semakin kaya dengan suara dan semakin
kuat. Bentuk sonata juga sangat berkembang dan menjadi elemen utama dalam era
musik klasik.
Hal terbaik
dari musik klasik adalah mereka menjadi elemen dasar dari semua musik di era
selanjutnya. Bahkan ada ungkapan bahwa musik klasik tidak akan pernah mati.
Contohnya Franz Schubert, Carl Maria von Weber, dan John Field yang hidup di era transisi dan
menjadi generasi klasik romantik. Banyak sekali composer di era setelah era
klasik yang masih belajar dari karya-karya Mozart dan Beethoven. Bahkan
keagungan karya dari Beethoven dalam Moonlight Sonata telah menjadi contoh dan
inspirasi dari ratusan karya lain setelahnya. Bahkan karya dari Mozart masih
dimainkan dan dipelajari dalam harmoni dan orchestra musik seteleh 80 tahun
kematian dia. Jatuhnya era musik klasik ditandai dengan jatuhnya generasi
Vienna yang mulai ditinggalkan oleh composer ternama di masa itu.
6. Musik Era Romantik
Musik era
romantik dimulai pada tahun 1815 dan berakhir pada tahun 1910. Walaupun
dinamakan era musik romantik, bukan berarti musik di era ini hanya berisi
tentang cinta ataupun cinta yang romantik. Sebenarnya era musik tersebut
dinamakan romantik karena dapat menggambarkan komposisi musik pada jangka waktu
tersebut. Lalu kenapa disebut romantik? Sekali lagi romantik disini tidak ada
hubungannya dengan cinta. Namun karya-karya dan komposisi musik yang lebih
bergairah dan jauh lebih ekspresif daripada era-era sebelumnya. Pada contohnya,
transisi indah dari gerakan ke 3 hingga gerakan ke 4 dari symphony Beethoven.
Pada dasarnya, semua composer pada era romantik mempunyai cara baru yang jauh lebih
menarik dari sebelumnya.
Era musik
klasik sendiri ditandai dengan terciptanya symphony berjudul Eroica yang
diciptakan oleh Ludwig Van Beethoven. Era ini merupakan transisi dari era musik
klasik dan modern. Hal inilah yang menyebabkan jenis musik menjadi lebih
sederhana dan lebih mudah. Contohnya, daripada memakai pivot chord, era musik
klasik lebih banyak memakai pivot note. Composer seperti Beethoven dan Richard
Wagner lebih suka memakai harmonic dan mengembangkan chord yang sebelumnya
tidak dipakai atau juga chord yang diinovasi lebih. Contoh terbaik dari fungsi
harmonic adalah Tristan und Isolde dimana Richard Wagner memakai chord
temuannya, Tristan chord.
Era ini juga
merupakan era opera. Nama Richard Wagner diakui dunia karena ciptaannya di
bidang opera yang sering dimainkan. Lalu opera Carmen hasil karya bizet dari
prancis dan juga opera verismo dari italia yang menggambarkan realitas,
sejarah, dan dongeng melalui indahnya lantunan musik.
Karakteristik
utama dari musik romantik sendiri adalah kebebasan lebih dalam bentuk musik dan
ekspresi emosi serta imaginasi dari composer. Lalu ukuran dari orchestra yang
menjadi semakin besar dan bahkan bisa disebut raksasa dibandingkan sebelumnya.
Hasil karya dari para composer juga menjadi semakin kaya akan variasi dari
mulai lagu hingga karya pendek dengan piano dan diakhiri dengan ending yang
sangat spektakuler dan dramatis pada puncaknya. Secara teknik, para pemain
musik pada era ini juga mempunyai level sangat tinggi terutama dalam alat musik
piano dan biola. Banyak sekali musisi yang dianggap sebagai seorang virtuoso
dibidang musik.
Paham
nasionalisme juga mewarnai era musik romantik. Reaksi keras dari composer Russia, Bohemia, dan Norwegia yang sangat
menentang dominasi Jerman. Conothnya adalah opera dari Mikhail Glinka yang
mewakili Russia. Lalu juga ada Bedrich Smetana dan Antonin Dvorak yang
menunjukkan nasionalisme mereka dengan menciptakan lagu rakyat Ceko. Masih ada
Jean Sibelius yang menulis musik berdasarkan cerita Finlandia, Kalevala dan
karya dari Sibelius ini menjadi symbol dari nasionalitas Finlandia.
7. Music Era Abad 20 dan Kontemporer
Musik era
abad ke 20 dimulai pada tahun 1900 hingga tahun 2000. Sedangkan music
kontemporer dimulai pada tahun 1975 hingga sekarang. Dari tahun 1975 hingga
2000 adalah masa dimana music era abad 20 dan kontemporer berjalan
berdampingan. Musik abad 20 diawali oleh Claude Debussy yang mengusung gaya
impresionis. Para composer benua America memulai karirnya dibidang music dan
berjaya seperti Charles Ives, John Alden Carpenter, dan George Gershwin. Masih
ada juga Arnold Schoenberg yang lulusan akademi Vienna yang mengembangkan
teknik 12 nada. Alat music yang digunakan pada era ini terus digunakan hingga
sekarang.
Banyak sekali
jenis music yang berkembang pada abad 20. Contohnya adalah aliran
ekspresionisme dari Schoenberg, neoclassical dari Igor Stravinsky, aliran
futurism dari Luigi Russolo, Alexander Mossolov, Prokoliev, Antheil. Selain
musik-musik tersebut, masih ada aliran microtonal dari Julian Carillo, Alois
Haba, Harry Partch, dan Ben Johnston. Lalu masih ada aliran sosialis dari
Prokofiev, Gliere, Kabalevsky, dan composer dari Russia lainnya. Selanjutnya,
Steve Reich dan Philip Glass mengusung music dengan harmony yang simple dan
ritme minimalis. Musik bersifat konkrit dari Pierre Schaeffer dan music
intitusif seperti Karlheinz Stochausen. Terakhir, ada music serialisme dari
Pierre Boulez, music politik dari Luigi Nono, dan music aleatoric dari john
Cage.
Di sisi lain,
music kontemporer mengagungkan kesederhanaan. Tokoh terkenal dari aliran
kesederhanaan ini adalah Wolfgang Rihm. Karya-karya dari Rihm sangat dihargai
di Jerman. Karya-karya dari composer lain yang cukup dihargai adalah symphony
no. 3 yang berjudul Symphony of Sorrowful songs dari Gorecki dan juga Cantus in
memoriam Benjamin Britten dari Part. Selain itu, masih ada karya berjudul The
Veil of the Temple dari Tavener dan juga Silent Songs dari Valentin Silvestrov.
Musik
kontemporer bisa berasal dari segala tempat dan mempengaruhi gaya music lain.
Contohnya adalah gamelan dari Indonesia, instrument tradisional dari Cina, dan
juga ragas dari music klasik India. Jenis music seperti rock, jazz, dan juga pop sangatlah
berkembang pesat. Hal ini mencatatkan banyak pencipta music yang berkualitas.
Pada era
music kontemporer, banyak sekali festival music yang diselenggarakan untuk
menghargai music. Sebut saja Ars Musica di Belgia, Bang on a Can marathon,
Cabrillo Festival of Contemporary Music, Darmstadter Ferienkurse, dan
Donaueschingen Festival. Selain itu, masih ada Gaudeamus Foundation music week
di Amsterdam, Huddersfield Contemporary Music Festival, Peninsula Arts
Contemporary Music Festival, dan Warsaw Autumn di Polandia. Masih banyak lagi
festival film yang skalanya lebih kecil yang tidak bisa disebutkan.
Perkembangan music kontemporer sangatlah pesat dan masih tidak ada tanda-tanda
akan berakhir.
C. Fungsi dan Peranan Musik Klasik
Musik merupakan kesenian
yang berumur paling tua.
Musik
ada berbagai macam jenis, mulai dari yang modern, klasik, dangdut (musik asli
Indonesia) dan lain-lain. Saya tidak akan membahas semuanya. Disini saya akan
membahas tentang musik klasik. .
Musik klasik sendiri merupakan istilah luas yang biasanya mengacu pada musik
yang dibuat atau berakar di tradisi kesenian barat. Musik klasik Eropa
dibedakan dari bentuk musik non-Eropa dan musik populer terutama oleh sistem
notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak sekitar abad ke-16. Notasi musik
barat digunakan oleh komponis untuk memberi petunjuk kepada pembawa musik
mengenai tinggi nada, kecepatan, metrum, ritme individual, dan pembawaan tepat
suatu karya musik. Hal ini membatasi adanya praktek-praktek seperti improvisasi
dan ornamentasi ad libitum yang sering didengar pada musik non-Eropa.
Lalu
mengapa musik klasik? Atau bahkan mengapa musik digunakan dalam program
belajar? Alasannya karena musik merupakan salah satu “makanan” penting dari
otak kanan. Selama ini program belajar hanya memfungsikan otak kiri semata yang
melulu bersifat linear, logis dan matematis. Penggunaan otak yang tidak
seimbang ini kemudian cepat menimbulkan kelelahan dan kejenuhan bagi orang yang
belajar. Otak kanan yang tidak punya kerjaan tadi kemudian berfungsi sebagai
pengganggu saudaranya, otak kiri yang sedang pusing dengan rumus-rumus dan
hafalan. Di sinilah fungsi musik klasik (begitu pula warna-warni dan gambar)
dalam belajar. Ia memberi sebuah aktifitas bagi otak kanan sehingga ia tidak
lagi mengganggu otak kiri di saat belajar. .
Apa
yang dibahas di atas merupakan efek pendukung belajar dari musik klasik. Musik
klasik juga punya efek memperkaya fikiran. Beberapa penelitian menyebutkan
bahwa musik klasik yang diperdengarkan secara terpola pada janin di dalam
kandungan bisa meningkatkan kecerdasan janin-janin ini kelak ketika lahir.
Dalam buku "Cara Baru Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan" oleh Van
de Carr dan Lehrer, diceritakan tentang seorang konduktor simfoni terkenal,
Boris Brott, yang suatu hari merasa akrab dengan irama selo yang belum pernah
ia dengar sebelumnya. Ketika ia menceritakan hal itu pada ibunya yang merupakan
seorang pemain selo profesional, ibunya menjadi heran. Ternyata musik selo
tersebut sering ia mainkan ketika Brott masih di dalam kandungannya.
D.
CIRI DAN TOKOH
1.1 Ciri Musik Pada Zaman Klasik
·
Menggunakan
peralihan dinamik dari lembut sampai keras atau (cressendo)dan dari keras
menjadi lembut(decrssendo).
·
Perubahan-perubahan
tempo dengan percepatan atau (accelerando) dan perlambatan(ritardando).
·
Hiasan
/ ornamentik diperhemat pemakaiannya.
·
Pemakaian
akord 3 nada.
1.2 Tokoh
Music Klasik Barat
1.
Beethoven
Ludwig van Beethoven lahir tahun 1770 di kota Bonn, Jerman. Semasa kanak-kanak
sudah tampak jelas bakat musiknya yang luar biasa dan buku musik ciptaannya
muncul pertama kali tahun 1783. Di usia remaja dia berkunjung ke Wina dan
diperkenalkan kepada Mozart tetapi perjumpaan keduanya berlangsung
singkat. Tahun 1792 Beethoven kembali ke Wina dan sebentar dia belajar musik
dengan Haydn yang kala itu pencipta musik Wina kesohor (Mozart mati setahun
sebelumnya). Beethoven menetap di Wina, Mekkahnya musik waktu itu, selama sisa
hidupnya. Rasa musik Beethoven yang tinggi selaku pemain piano mengesankan tiap
pendengamya dan dia berhasil baik selaku pemain maupun guru. Segera dia menjadi
pencipta musik yang produktif juga. Karyanya dapat sambutan baik. Sejak umur
pertengahan dua puluhan ke atas, dia sudah mampu menerbitkan dan menjual buku
ciptaan musiknya tanpa kesulitan apa pun.
Ketika Beethoven berumur di ujung dua puluhan, tanda-tanda ketuliannya mulai
tampak. Tak pelak lagi gejala ini amat merisaukan si komponis muda. Tuli buat
seorang pencipta musik betul-betul suatu malapetaka. Suatu ketika timbul
keinginannya mau bunuh diri saja.
Tahun-tahun antara 1802-1815 sering dianggap masa pertengahan karier Beethoven.
Pada masa istirahat itu, akibat ketuliannya menghebat, dia mulai mundur dari
pergaulan masyarakat. Ketunarunguannya ini membuat orang punya kesan tidak
yakin bahwa Beethoven memang betul-betul anti manusia, anti masyarakat, benci
bergaul. Dia terlibat dengan percintaan yang kerap dengan gadis-gadis muda
tetapi tampaknya semua hubungan ini berakhir tak bahagia dan tak pernah
beristeri.
Karya musik Beethoven sendiri menggila produktifnya. Tahun-tahun terus berjalan
namun perhatian yang diterimanya makin lama makin susut yang mestinya populer
buat seorang komponis seperti dia di jaman itu. Tetapi, kesuksesannya menanjak
terus.
Pada
usia empat puluhan Beethoven menjadi seratus persen pekak. Akibatnya,
dia tak pernah lagi tampil di muka umum dan semakin menjauhi masyarakat. Hasil
karyanya semakin sedikit dan semakin sulit di fahami. Sejak itu dia mencipta
terutama buat dirinya sendiri dan beberapa pendengar yang punya ideal masa
depan. Dia pernah bilang kepada seorang kritikus musik, "Ciptaanku ini
bukanlah untukmu tetapi untuk masa sesudahmu."
2.
Johann Pachelbel
Johann Pachelbel (lahir di Nürnberg, 1 September 1653 – meninggal 9 Maret 1706
pada umur 52 tahun) adalah seorang komponis Barok berkebangsaan Jerman. Ia
banyak menghasilkan musik keagamaan maupun sekuler, dan sumbangsihnya terhadap
perkembangan choral prelude dan fugue menempatkannya sebagai salah satu
komponis zaman Barok pertengahan terpenting. Karyanya yang paling terkenal
adalah Kanon dalam D, satu-satunya kanon yang ia gubah. Selain itu, beberapa
karya lainnya yang terkenal adalah Chaconne dalam F minor, Toccata dalam E
minor untuk organ, dan Hexachordum Apollinis, sekelompok variasi keyboard.
3.
Fryderyk Franciszek Chopin
Fryderyk Frenciszek Chopin lahir di Zelazowa Wola, dekat Warsawa, Polandia
tanggal 1 Maret 1810. Ayahnya, Nicolas Chopin adalah orang dari Marainville,
Prancis. Sedangkan ibunya, Tekla-Justyna Kryzanowka adalah orang Polandia.
Untuk menghindari wajib tentara, pada tahun 1787 Nicolas Chopin meninggalkan
Prancis dan menetap di Polandia. Chopin lahir tak lama setelah kedua
orangtuanya pindah ke Polandia. Chopin memiki bakat alamiah dalam bermain
piano, hal ini terlihat dalam improvisasi-imporivasinya untuk piano. Ia masih
berumur tujuh tahun ketika salah satu dari polonaise-nya diterbitkan (Mc Neill,
1998) namun, sumber lain mengatakan bahwa karya pertama yang diterbitakan
adalah sebuah Rondo (Op. 1) pada saat ia berumur limabelas. Pada umur delapan,
dia tampil di publik memainkan piano konserto milik Gywortez. Chopin mendapat
pendidikan musik pertamanya oleh pianis Bohemia Adalbert Żiwny